Sabtu, 05 Desember 2009

ilmu tanah

2.1 Tanah
2.1.1 Pengertian Tanah
Tanah dalam bahasa latin disebut solum yang berarti lantai atau dasar, sebab tanah merupakan merupakan lantai atau dasar dari semua makhluk hidup. Tanah merupakan hasil alam, yang terbentuk karena proses destruktif dan sintesis. Termasuk proses destruktif adalah pembusukan senyawa organik dan pelapukan batuan. Sedang yang ternasuk proses sintesis adalah pembentuan mineral
Tanah itu adalah tubuh alami (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya – gaya alam (natura forces) terhadap bahan – bahan alam (natural material) dipermukaan bumi

2.1.2 Jenis-jenis Tanah
Berdasarkan asal mulanya penyusunnya, tanah dapat dibedakan ke dalam dua kelompok besar, yaitu sebagai hasil pelapukan (weathering) secara fisis dan kimia, dan yang berasal dari bahan organic. Jika hasil pelapukan masih berada di tampat asalnya, ia disebut tanah residual, apabila telah berpindah tempat, disebut tanah angkutan (transported soil) tanpa mempersoalkan pelaku angkutan tersebut
jenis tanah utama di Indonesia antara lain:
a. Podsolik Merah Kuning
b. Regosol
c. Latosol
d. Mediteran Merah Kuning
e. Podsol
f. Litosol
g. Planosol
h. Hidromorf Kelabu
i. Glei Humus Rendah
j. Glei Humus
k. Grumosol
l. Andosol
m. Aluvial
n. Organosol
2.1.3 Fungsi Tanah
2.1.3.1 Fungsi Secara Umum
Sebagai sumber kebutuhan hidupnya, manusia mengelola tanah dengan berbagai cara. Tanah dipergunakan untuk pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pemukiman, perkantoran, lahan perindustrian, kegiatan jasa, lahan penghijauan serta sebagai sumber bahan tambang
dalam mendukung kehidupan tanaman, tanah memiliki empat fungsi utama yaitu :
• Memberi unsur hara dan sebagai media perakaran;
• Menyediakan air dan sebagai tempat penampung (reservoir) air;
• Menyediakan udara untuk respirasi (pernapasan) akar;
• Sebagai media tumbuhnya tanaman.

2.1.3.2 Fungsi di Bidang Perikanan
Tanah merupakan salah satu unsur penting yang menentukan keberhasilan usaha tambak. Bila tambak dibangun di atas tanah yang kedap air, maka tambak tidak mudah bocor berarti ikan atau udang yang dipelihara aman, tidak lolos dan tidak dimangsa oleh binatang pemangsa yang masuk ke dalam tambak melalui bocoran. Kekedapan tabak erat kaitannya dengan keadaan fisik tanah
2.2 Pengambilan Contoh Tanah
Soil Sampling
Sebagai lanjutan dari catatan-catatan yang teliti tentang lapisan-lapisan tanah ini, biasanya kita perlu melakukan penyelidikan-penyelidikan lanjutan mengenai sifat-sifat dari lapisan tersebut, misalnya mengenai kadar airnya (water content) kekuatan (surength), daya rembesan air dan sebagainya. Penyelidikan ini biasanya dilakukan dilaboratorium, dan untuk kepentingan ini kita perlu mendapatkan contoh dari lubang bor atau lubang-lubang percobaan dan membawanya kembali ke laboratorium.
Contoh-contoh ini ada dua macam, contoh tidak asli (disturbed) dan contoh asli (un disturbed)
a. Contoh tidak asli
(Disturbed Samples)
Contoh tidak asli diambil tanpa adanya usaha-usaha yang dilakukan untuk melindungi stuktur asli dari contoh tanah tersebut. Contoh-contoh ini biasanya di bawa ke laboratorium dalam tempat tertutup ( kaleng atau kantong plastic )sehingga kadar airnya tidak akan berubah. Bilamana tidak ada kebutuhan untuk mempertahankan contoh-contoh tersebut pada kadar airnya yang asli, maka contoh-contoh ini dapat diambil terbuka. Cntoh tidak asli Undistrubed samples ), seperti ukuran butiran, batas-batas Atterberg, pemadatan, berat jenis dan sebagainya
b. Contoh asli
( Undisturbed Samples )
Contoh asli adalah suatu contoh yang masih menunjukkan sifat-sifat asli dari tanah yang ada padanya. Contoh-contoh ini tidak mengalami perubahan dalam suktur kadar aiar ( water content ) atau susunan kimia. Contoh yang benar-benar asli tidaklah mungkin diperoleh, akan tetapi dengan teknik pelaksanaan sebagaimana mestinya dan cara pengamatan yang tepat, mak kerusakan-kerusakan terhadap contoh dapat dibatasi sekecil mungkin. Contoh asli dapat diambil memakai tabung-tabung contoh, cara barrels atau dengan mengambilnya secara langsung dengan tangan, sebagai contoh dalam bentuk bongkah-bongkahan

2.3 Penentuan Bobot Isi Tanah
2.3.1 Pengertian Bobot Isi
Bobot isi (bulk density) atau ada pula yang menyebut kerapatan lindak. Berat jenis isi ini adalah bobot masa tanah per satuan volume tertentu. Misalnya isi atau volume tanah 1 cm3 bobotnya 1,1 gram, maka bobot isi tanah tersebut adalah 1,1 gram/cm3 atau 1,1 gr.cm-3
Kerapatan isi adalah berat per satuan volume tanah kering oven, biasanya ditetapkan sebagai gr/cm3. Contoh tanah yang digunakan untuk menggunakan berat jenis palsu harus diambil secara hati – hati dari dalam tanah. Pengambilan contoh tanah tidak boleh merusak struktur asli tanah. Terganggunya struktur tanah dapat memprngaruhi jumlah pori-pori tanah, demikian pula berat per satuan volume. Empat atau lebih bongkah (gumpal) tanah biasanya diambil dari tiap horison untuk memperoleh nilai rata-rata
Bobot isi tanah (Bulk Density) adalah ukuran pengepakan atau kompresi partikel-partikel tanah (pasir, debu, dan liat). Bobot isi tanah bervariasi bergantung pada kerekatan partikel-partikel tanah itu. Bobot isi tanah dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam membatasi kemampuan akar untuk menembus (penetrasi) tanah, dan untuk pertumbuhan akar tersebut

2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Bobot Isi Tanah
besarnya bobot volume (pB) tanah-tanah pertanian bervariasi dari sekitar 1,0 Mg m-3 sampai 1,6 Mg m-3 dan dipengaruhi oleh
1. tekstur tanah, dalam hal ini pB terutama ditentukan oleh kepadatan dan jenis partikel
2. kandungan bahan organik tanah
3. struktur tanah atau lebih khusus bagian pori tanah
Mengenai tinggi rendahnya bobot isi tanah tergantung dari ruang pori atau bahan organik yang tergantung di dalamnya. Dengan demikian, secara tidak langsung bobot isi ini dipengaruhi oleh struktur tanah dan tekstur tanah yang sangat berpengaruh terhadap kesarangan tanah yang terbentuk

2.3.3 Fungsi Penentuan Bobot Isi Tanah
Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah, makin tinggi bulk density yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Bulk Density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap –tiap hektar tanah yang didasrkan pada berat tanah per hektar
2.4 Penentuan Bobot Jenis
2.4.1 Pengertian Bobot Jenis
Bobot jenis partikel tanah adalah nisbah antara massa padatan dengan volume padatan tanah
Bobot jenis adalah perbandingan antara berat kering partikel padat tanah ( tidak termasuk ruang pori ) dengan volumenya ( dalam gr / cm³ ) ( Sunarmi, et. al, 2006 ).
Bobot jenis tanah atau ada yang menyebut berat jenis isi, adalah berat partikel tanah ( tidak termasuk ruang – ruang pori )
Particle density adalah berat kering per satuan volume partikel – partikel ( padat ) tanah ( jadi tidak termasuk volume pori – pori tanah )

2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Bobot Jenis
Bobot jenis partikel tanah mineral ± 2,65 gram/cm³. Bahan organik sangat mempengaruhi nilai bobot jenis tanah, lapisan tanah olah mempunyai bobot jenis lebih rendah dari lapisan bawah.
Besarnya bobot jenis partikel tanah ( pp ) tanah pertanian bervariasi di antara 2,2 sampai 2,8 Mg m-³, dipengaruhi terutama oleh kandungan bahan organik tanah dan kepadatan jenis partikel penyusun tanah. Kandungan bahan organik yang tinggi menyebabkan tanah mempunyai bobot jenis partikel ( pp ) rendah. Tanah andosol misalnya, bobot jenis partikelnya hanya 2,2 - 2,4 Mg m-³
Bobot jenis tanah ini, tergantung pada logam – logam berat seperti Mg, Fe, maka bobot jenis tanah adalah tinggi. Umumnya bobot jenis berkisar 2,0 – 2,8 gram/cm³. Secara konvensi bobot jenis tanah adalah 2,65 g/cm³ = 2,65 g cm-³

2.4.3 Fungsi penentuan Bobot Jenis
fungsi penentuan bobot jenis adalah untuk mengetahui kadar bahan organik di dalam tanah. Karena jika diketahui bobot jenisnya maka dapat diketahui bahan organik yang ada di dalam tanah.
Tanah mineral empunyai particle density = 2,65 g/cm³. dengan mengetahui besarnya bulk density dan particle density maka dapat dihitung banyaknya ( % ) pori – pori tanah
arti praktis dari pengukuran bobot isi dan bobot jenis tanah adalah : Disamping mengetahui berapa besar bobot isi atau bobot jenis tanah itu sendiri, makan dapat diketahui pula sifat – sifat lain dari tanah :
• sifat kepadatan dari tanah. Misalnya mengetahui bagian tanah yang kedap air, terbentuknya lapisan iluviasi ( lap B )
• akan dapat diduga sifat pemeabilitas tanah
• dapat digunakan untuk menduga sifat – sifat tanah lain : misalnya kandungan tinggi / rendahnya bahan organik dalam tanah, tingkat pelapukan dan perkembangan dari tanah

2.5 Kadar Lengas Tanah
2.5.1 Pengertian Kadar Lengas Tanah
Lengas tanah ialah air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas, yaitu kakas ikat matrik, osmosis, dan kapiler. Kakas ikat matrik dibangkitkan oleh zarah tanah. Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan kepekatan larutan air. Kakas ikat kapiler dibangkitkan oleh pori-pori tanah berkaitan dengan tegangan muka air. Makin sempit pori tanah, berarti makin cekung meniscus air, kakas kapiler makin tinggi. Jumlah ketiga kakas ikat tadi disebut “ potensial lengas tanah”, “tegangan lengas tanah”, “tekanan lengas tanah”, atau “isapan lengas tanah” dan menjadi ukuran kemampuan tanah menyimpan air melawan kakas gravitasi yang mnarik air keluar tubuh tanah
Kelengasan tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan di antara pori-pori tanah. Kelengasan tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan melalui permukaan tanah, transpirasi, dan perkolasi. Pada saat kelengasan tanah dalam keadaan kondisi tinggi, infiltrasi air hujan lebih kecil daripada saat kelengasan tanah rendah. Kemampuan tanah menyimpan air tergantung dari porositas tanah

2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Lengas Tanah
Ada tiga titik pokok dalam dinamika lengas tanah, yaitu titik jenuh, kapasitas lapangan dan titik layu tetap. Pada titik jenuh semua pori tanah (makro dan mikro) terisi penuh air. Pada kapasitas lapangan tanah tinggal mengandung air yang tertambat dalam pori mikro, sedng air yang semula mengisi pori makro telah hilang terperlokasikan oleh kakas (force) gravitasi. Pada kapasitas lapangan pori tanah terbagi menjadi pori aerasi (makro) dan pori lengas (mikro). Pori aerasi juga dinamakan pori pengatusan. Pada titik layu tetap laju aliran air dalam tanah ke akar telah begitu menjadi lebih lambat, sehingga tidak mampu mengimbangi laju transpirasi normal, maka tananaman menjadi layu. Di lapangan tanaman dapat menampakkan gejala layu sekalipun masih berada di atas titik layu tetap. Hal ini disebabkan karena transpirasi melaju diatas normal karena cuaca yang terlalu kering
Disamping lengas berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan pakan hijauan ternak, juga mempengaruhi mobilitas unsur hara dalam.Unsur hara yang mobilitasnya sangat rendah maka peredarannya sangat ditentukan oleh lengas
Curah hujan, naiknya air tanah, tidak adanya input air, kondisi tanah mrupakan hal-hal yang dapt menentukan banyaknya air yang terserap dalam tanah serta tumbuhan. Bagian lengas tanah yang tumbuhan mampu menyerapnya dinamakan air ketersediaan

2.5.3 Fungsi Penentuan Kadar Lengas Tanah
Tegangan lengas tanah merujuk kepada usaha yang perlu diadakan pada setiap satuan massa air untuk membuatnya berada dalam keadaan bebas dan murni. Mkain besar usaha yang diprlukan, tegangan lengas makin tinggi. Ukuran tegangan lengas tanah yang paling umum digunakan ialah cm, bar, dan pF
Tegangan lengas tanah selanjutnya digunakan sebagai batas-batas kelas keadaan kelengasan tanah dalam klasifikasi fisik atau dalam klasifikasi biologi menurut nasabah tingkat tegangan lengas tanah dengan tanggapan tumbuhan msofita ( kebutuhan air madya di antara kebutuhan air tumbuhan xerofita (tumbuhan gurun atau daerah kering) dan kebutuhan air tumbuhan hidrofita(tumbuhan air atau daerah basah). Tanaman budidaya pada umumnya adalah mesofita

2.6 Penentuan Pori Tanah
2.6.1 Pengertian Ruang Pori Tanah
Pori tanah adalah ruang-ruang yang terletak antara padatan bahan tanah. Pori tanah diklasifikasikan berdasar pada ukuran ø setara ruang antar bahan padat tanah. Berklasifikasian pori tanah dapat dilaksanakan dengan menganggap pori tanah ini sebagai badan tunggal didalam tubuh tanah. Antar pori besar berukuran setara akan dihubungkan oleh sekumpulan pori-pori berukuran sangat kecil.
Rongga-rongga kecil pada tanah tersebut dinamakan pori-pori tanah. Jika rongga-rongga atau pori-pori tersebut saling berhubungan satu sama lain maka air tanah dapat bergerak di antara butir-butir batuan. Lapisan tanah seperti ini dikatakan memiliki sifat permeabel yang baik. Jadi lapisan permeabel adalah lapisan tanah yang didalamnya memungkinkan bagi air untuk bergerak secara leluasa, baik itu bergerak vertikal dari atas ke bawah pada saat meresap, atau bergerak secara horisontal.
2.6.1 Faktor Yang Mempengaruhi Pori Tanah
Faktor-faktor yang mempengaruhi pori tanah adalah :
a. Suhu atau temperatur tanah yang berpengaruh pada kelembapan dan pori-pori tanah
b. Ukuran pori-pori tanah berperan penting bagi jasad renik tanah, pergantian air tanah, pergantian udara dan penetrasi udara.
c. Struktur tanah

2.6.2 Fungsi Penentuan Pori Tanah
Tanah yang ditumbuhi oleh rerumputan dan tumbuh-tumbuhan memiliki lebih banyak rongga dan pori-pori terbuka dipermukaannya dibandingkan tanah yang sudah tertutup bangunan dan aspal jalan raya. Itulah sebabnya fungsi dari pori tanah adalah bila turun hujan, air hujan bisa meresap ke bawah tanah dengan mudah dan cepat.
Pori tanah dengan ø < 30 mikron berperan penting bagi jasad renik tanah dan tanaman, sedangkan pori dengan ø 30-100 mikron penting pada fenomena pergantian udara tanah dan cadangan untuk transpot dan pergantian air tanah. Dan pori dengan ø >100 mikron berperan besar dalam mempercepat laju penetrasi udara kebagian tubuh tanah sebelah dalam serta mempercepat penyerapan air.

2.7 Penentuan pH tanah
2.7.1 Pengertian pH tanah
pH tanah yaitu suatu ukuran aktivitas ion hidrogen dalam larutan air tanah dan dipakai sebagai ukuran bagi keasaman tanah. Harga pH adalah log dari harga kebalikan cons, ion hidrogen
Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam tanah
Keasaman atau kealkalinan tanah (pH tanah) adalah suatu parameter penunjuk keaktifan ion H+ dalam suatu larutan, yang berkesetimbangan dengan H tidak terdisosiasi dari senywa-senyawa dapat larut yang ada di dalam sistem.
Salah satu sifat kimia tanah adalah keasaman atau pH (Potential of hidrogen) adalah nilai pada skala 0-14 yang mengambarkan jumlah relatif ion H+ terdapat ion OH didalam larutan tanah
Keasaman atau pH (potential of hidrogen) adalah nilai (pada skala 0-14) yang menggambarkan jumlah relatif ion H+ terhadap ion OH- di dalam larutan tanah.

2.7.2 Macam-Macam pH Tanah
Larutan tanah disebut bereaksi asam jika nilai pH berada pada kisaran 0-6, artinya larutan tanah mengandung ion H+ lebih besar daripada ion OH sebaliknya jika jumlah ion H+ dalam lautan tanah lebih kecil daripada ion OH larutan tanah disebut bereaksi basa (alkali) atau miliki pH 8-14. Tanah bersifat asam karena berkurangnya kation kalsium, Magnesium, Kalium dan Natrium. Unsur-unsur tersebut terbawa oleh aliran air kelapisan tanah yang lebih bawah atau hilang diserap oleh tanaman
Pada tanah-tanah yang masam, jumlah ion H+ lebih tinggi dari pada OH-. Pada tanah-tanah yang masam jumlah ion H+ lebih tinggi dari pada OH-, sedng pada tanah alkalis kandungan OH- lebih banyak dari pada H+. Bila kandungan H+ sama dengan OH- maka tanah mempunyai pH=7.


2.7.3 Faktor yang Mempengaruhi Penentuan pH Tanah
pH tanah mempunyai pengaruh langsung ataupun tak langsung terhadap tanaman. Pengaruh langsung pada akar tanaman pada pH<4,0>10,0 kerusakan pada akar tanaman. Pengaruh tidak langsung : a. Tersedianya unsur hara, b. Kemungkinan timbulnya kerusakan tanaman pada pH rendah oleh unsur kimia seperti Al, Mn, di mana unsur inibanyak terdapat pada pH rendah
Penyebab keasaman tanah adalah ion H+ dan AL3+ yang berbeda dalam larutan tanah dan kompleks jerapan. Kedua kation ini mempengaruhi keasaman tanah dengan cara berbeda . Perbedaan ini berkaitan dengan sumber dan watak muatan yang menjerap kation-kation itu.
pH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme didalam tanah. Pada pH 5,5-7 bakteri jamur pengurai organik dapat berkembang dengan baik

2.7.4 Fungsi Penentuan pH Tanah
Ada tiga alasan utama nilai pH tanah sangat penting untuk diketahui:
1. Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman, pada umumnya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman pada pH tanah netral 6-7, karena pad pH tersebut sebagain besar unsur hara mudah larut dalam air.
2. pH tanah juga menunjukan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagian tanaman. Pada tanah asam banyak ditemukan unsur alumunium yang selain bersifat racun juga mengikat phosphor, sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada tanah asam unsur-unsur mikro menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro seperti Fe,Zn,Mn dan cu dalam jumlah yang terlalu besar, akibatnya juga menjadi racun bagi tanaman.
3. pH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme didalam tanah. Pada pH 5,5-7 bakteri jamur pengurai organik dapat berkembang dengan baik.
(Anonymous,2008)
Pentingnya pH tanah yaitu:
1. Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap tanaman.
2. Menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun.
3. Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme.

2.8 Penentuan Tekstur Tanah
2.8.2 Macam-Macam Tekstur Tanah
macam-macam tekstur tanah antara lain
a. Tekstur halus atau lempungan apabila fraksi lempung merajai dibandingkan dengan fraksi debu dan pasir.
b. Tekstur berat yaitu apabila tanah yang dirajai fraksi lempung.
c. Tanah yang dirajai fraksi pasir disebut kasar, pasiran atau ringan.
d. Tekstur sedang apabila kadar ketiga fraksi tanah kira-kira berimbang.
e. Tekstur debuan apabila tanah dirajai fraksi debu.
f. Tekstur lempung debuan yaitu apabila fraksi lempung banyak dan fraksi debu cukup, akan tetapi fraksi pasir sedikit.
g. Tekstur pasir lempungan apabila fraksi pasir banyak dan fraksi lempung cukup, tetapi fraksi debu sedikit. 2.8 Penentuan Tekstur Tanah

2.8.1 Pengertian Tekstur Tanah
Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Berdasarkan atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan liat. Bagian tanah yang berukuran lebih dari 2 mm disebut bahan kasar (kerikil sampai batu). Bahan-bahan tanah yang lebih halus dapat dibedakan menjadi :
-Pasir: 2 mm - 50 m
- Debu: 50n - 2n
- Liat : kurang dari 2n

2.8.2 Macam-macam Tekstur Tanah
Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah digolongkan menjadi:
a. Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung (3 macam).
b. Tanah bertekstur halus atau tanah berliat berarti tanah yang mengandung minimal 37,5% liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir (3 macam).
c. Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung, terdiri dari:
• tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi tanah yang bertekstur lempung berpasir (Sandy Loam) atau lempung berpasir halus (dua macam),
• tanah bertekstur sedang meliputi yang bertekstur lem¬pung berpasir sangat halus, lempung (Loam), lempung berdebu (Silty Loam) atau debu (silt) (4 macam), dan
• tanah bertekstur sedang tetapi agak halus mencakup lempung liat (Clay loam), lempung liat berpasir (Sandy¬clay Loam) atau lempung liat berdebu (Sandy-silt Loam) ( 3 macam).
2.8.3 Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Tanah .•...
struktur tanah itu. terbentuk karena penggabungan butir-butir primer tanah oleh pengikat koloid tanah menjadi agregat primer. Sekelompok tanah itu sendiri terdiri dari gumpalan- gumpalan kecil beraneka bentuk yang disebut agreget sekundr tanah.

2.8.4 Fungsi Penelitian Tekstur Tanah
Dengan melakkukan peneliyian tentang tekstur tanah kita dapat mengetahui macam-macam tanah berdasarkan teksturnya. Selain itu kita bisa menentukan jenis tanah yang baik untuk budidaya.

2.9 Konsistensi Tanah
2.9.1 Pengertian Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah ialah istilah yang berkaitan sangat erat dengan kandungan air yang menunjukkan manifestasi gaya-gaya fisika yakni kohesi dan adhesi yang bekerja di dalam tanah pada kandungan air yang berbeda-beda
Apabila struktur merupakan hasil keragaman gaya-gaya fisik (kimiawi dan biologis) yang bekerja dari dalam tanah, maka konsistensi merupakan ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari luar, yang merupakan derajat manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik (kohesi dan adhesi) yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan airnya

2.9.2 Macam-Macam Konsistensi Tanah
konsistensi ditetapkan dalam tiga kadar air tanah, yaitu:
1. konsistensi basah {kadar air sekitar kapasitas-lapang (field-cappacity)}untuk menilai (a) derajat kelekatan tanah terhadap benda-benda yang menempelinya yang dideskripsikan menjadi: tak lekat, agak lekat, lekat dan sangat lekat, serta (b) derajat kelenturan tanah terhadap perubahan bentuknya, yaitu nonplastis (kaku), agak plastis, plastis dan sangat plastis.
2. konsistensi lembab kadar air antara kapasitas lapangan dan kering udara), untuk menilai derajat kegemburan-keteguhan tanah, dipilih menjadi: lepas, sangat gembur, gembur, teguh, sangat teguh dan ekstrim teguh.
3. konsistensi kering (kadar air kondisi kering udara) untuk menilai derajat kekerasan tanah, yaitu lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras dan ekstrem keras.
istilah-istilah yang umum digunakan untuk menyifatkan konsistensi tanah pada kandungan air yang berbeda adalah:
a. konsistensi basah (lebih kurang kandungan air pada kapasitas lapang), kelekatan dengan ciri tanah dapat melekat atau menempel pada benda-benda yang mengenainya. Sickness (kelekatan) dibagi atas: tidak melekat, sedikit melekat, lekat dan sangat lekat.
b. Liat (plasticity): menunjukkan sifat yang mempunyai kemampuan dapat dengan mudah diubah-ubah bentuknya, dapat dibagi atas: non-plastic, slighly plastic,plastic and very plastic.
c. Konsistensi kembab (sedikit basah kira-kira kandungan airnya terletak antara tanah kering udara dan kapasitas lapang). Dicirikan dengan tanah yang gembur. Istilah-istilah yang digunakan: lepas, sangat gembur, gembur, teguh, sangat teguh dan ekstrem teguh.
d. Konsistensi kering (kondisi kering udara). Dicirikan dengan kerasnya tanah. Istilah-istilah yang digunakan adalah lepas, lunak, sedikit keras, keras, sangat keras dan ekstrem keras.



2.9.3 Faktor yang Mempengaruhi konsistensi Tanah
faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah meliputi: (1) tekstur, (2) sifat dan jumlah koloid organik maupun anorganik, (3) struktur, dan terutama (4) kadar air tanah.
konsistensi tanah tergantung pada tekstur, sifat dan jumlah koloid-koloid anorganik dan organik, struktur dan terutama kandungan air tanah. Dengan berkurangnya kandungan air, umumnya tanah-tanah akan kehilangan sifat melekatnya ( stickness) dan plastisnya dan dapat menjadi gembur (friable) dan lunak (sofa) dan akhirnya jika kering mejadi keras dan koheren.

2.9.4 Fungsi Penentu Konsistensi Tanah
batas-batas kelekatan (plastic limit) itu dapat digunakan sebagai indeks untuk klasifikasi fisika tanah. Konsistensi Atterberg dapat juga digunakan sebagai indeks yang memusaka dan juga digunakan untuk mengetahui tingkat akumulasi liat yang homogen turun dengan cepat jika kandungan air menurun hingga saat lower plastic limit tercapai nilainya praktis sama dengan 0. juga melaporkan bahwa konsistante Atterberg dapat digunakan dengan memuaskan dalam hubungannya dengan pengolahan tanah dan juga desing alat-alat pertanian.
mengatakan bahwa hasil penetapan konsistensi tanah-tanah Swedia oleh Atterberg dapat digunakan sebagai indeks yang: (a) mengindikasikan tingkat akumulasi liar di dalam profil tanah, dan (b) mendasari teknik pengolahan tanah dan perancangan alat-alat mekanisme perairan.

2.10 Kemampuan Tanah Menahan Air
2.10.1 Pengertian Kemampuan Tanah Menahan Air
kekuatan menahan air dan permeabilitas tanah disebut juga pengikatan air oleh tanah dan daya meluluskan air. Daya penahan air adalah banyaknya air yang ditahan oleh tanah kering yang halus. Hal ini dinyatakan dengan gram air per 100 gram tanah halus dan kering.

2.10.2 Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Tanah Dalam Menahan Air
Diantara sifat – sifat tanah yang berpengaruh terhadap jumlah air yang tersedia adalah daya hisap (matrik dan osmotik), kedalaman tanah dan pelapisan tanah. Daya hisap matrik/ partikel tanah yang jelas mempengaruhi jumlah air yang tersedia. Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap daya menehan air pada kapasitas lapang dan berikutnya juga terhadap koefisien layu, menentukan jumlah air yang tersedia. Faktor –faktor tersebut antara lain, tekstur, struktur dan bahan organik
faktor – faktor ketersediaan air tanah. Kadar dan ketersediaan air tanah sebenarnya pada setian koefisien ini umumnya bervariasi terutama tergantung pada :
(1) tekstur tanah
(2) kadar bahan organic tanah (BOT)
(3) senyawa kimiawi
(4) kedalaman solum
Disamping faktor tanah ini, factor iklim dan tanaman juga menentukan kadar dan ketersediaan kadar dan ketersediaan air tanah. Faktor iklim yang berpengaruh meliputi curah hujan, temperatur dan kecepatan angin prinsipnya terkait dengan suplai air dan evapotranspirasi. Faktor tanaman yang berpengaruh meliputi bentuk dan kedalaman perakaran, toleransi terhadap kekeringan, serta tingkat dan stadia pertumbuhan, yang pada prinsipnya terkait dengan kebutuhan air tanaman.

2.10.3 Pengertian Kapasitas Lapang
Kapasitas lapang ( field capacity ) adalah kondisi dimana tebal lapisan air dalam pori – pori tanah mulai menipis, sehingga yegangan antara air – udara meningkat hingga lebih besar dari gaya gravitasi ( pori – pori makro ) habis dan air tersedia ( pada pori – pori meso dan mikro ) bagi tanaman dalam keadaan optimum. Kondisi ini terjadi pada tegangan permukaan lapisan air sekitar 1/3 atm atau pF 2,54

2.10.4 Fungsi Mengetahui Kapasitas Tanah Menahan Air
koefisisen air tanah merupakan koefisien yang menunjukkan potensi ketersediaan air tanah untuk mensuplai kebutuhan tanaman.
Daya pengikatan air dan permeabilita adalah data – data yang sangat penting dalam soal irigasi (maksudnya air siraman bukan sawah), karena daya pengikatan air menetukan kecepatan waktu dimana air dibutuhkan

limnologi

PENGERTIAN LIMNOLOGI
Limnologi berasal dari bahasa Yunani “Limne” artinya genangan air, yang berarti bias kolam, rawa atau danau. Limnologi mempelajari tentang system perairan, di dalamnya termasuk danau dan kolam air tawar, danau dan kolam air asin, rawa, sungai (rivers), dan aliran atau cucuran air (sterams)

PARAMETER KUALITAS AIR
1 PARAMETER FISIKA

SUHU
Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, Lintang (Latitude) katinggian dari permukaan laut (attitude), waktu dalam air, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran air serta kedalaman badan air. Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan viscositas, reaksi kimia, evaporasi dan volanlisasi. Peningkatan suhu ini disertai dengan penurunan kadar oksigen terlarut sehingga keberadaan oksigen melakukan proses metabolisme dan respirasi .
Menjaga suhu optimal untuk pertumbuhan merupakan suatu hal yang penting. Ikan akan mengalami kerentanan terhadap penyakit pada suhu yang kurang optimal. Fluktuasi suhu yang terlalu besar akan menyebabkan ikan stress yang dapat mengakibatkan kematian pada ikan. Secara umum suhu yang optimal untuk pembudidayaan ikan hias adalah 250 – 320C.

KECEPATAN ARUS
Penelitian Laboratorium menunjukkan bahwa ikan, tidak menanggapi baik terhadap arah maupun kecepatan arus air, kecuali baik ikan dengan penglihatannya mempunyai pilihan contoh dasar lautan ada pemangsa dan sebagainya. Namun ikan bergerak menuju arus medan geolithe dalam perjalanan panjang
Kecepatan arus aliran air adalah parameter fisika yang dapat dijadikan pembeda beberapa ekosistem perairan tawar, perbedaan utama ekosistem lentik dan letik adalah arus

KECERAHAN
Kecerahan merupakan ukuran transparasi perairan, yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchidisk
Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan kedalam air dan dinyatakan dengan (%), dari beberapa panjang gelombang di daerah spectrum yang terlihat cahaya yang melalui lapisan sekita 1 meter, jatuh agak lurus pada permukaan air
skativikasi kolam air pada perairan tergenang yang diakibatkan oleh intensitas cahaya yang masuk ke perairan dibagi menjadi 3 kelompok :
1. Lapisan eutropik, yang merupakan lapisan yang masih mendapat cukup cahaya matahari.
2. Lapisan kompensasi adalah lapisan dengan intensitas cahaya sebesar 1% dari intensitas cahaya permukaan.
3. lapisan preofundal, yaitu lapisan yang terletak di bawah lapisan kompensasi dengan intensitas cahaya sangat kecil atau bahkan tidak terdapat cahaya (afotik).

2 PARAMETER KIMIA

pH
pH adalah logaritma negative dari konsentrasi ion hydrogen, dinyatakan dalam gram ekuivalen
Derajat kesamaan lebih dikenal dengan istilah pH. pH yaitu logaritma dari kepekaan ion-ion H (hidrogen) yang terlepas dalam suatu cairan. Derajat keasaman atau pH air menunjukkan aktivitas ion hydrogen dalam larutan tersebut dan dinyataka sebagai konsentrasi ion hydrogen (dalam mol perliter) pada suhu tertentu
Kesamaan atau yang popular disebut pH sangat berberapn dalam kehidupan ikan. Pada umumnya pH yang cocok untuk semua jenis ikan berkisar antara 6,7 – 8,6. Namun ada jenis ikan karena lingkungan hidup aslinya dirawa-rawa mempunyai ketahanan untuk bertahan hidup pada kisaran pH yang sangat rendah ataupun tinggi yaitu antara 4 – 9, misalnya ikan sepat siam

DO
Oksigen adalah unsure vital yang diperlukan oleh semua organisme untuk respirasi dan sebagai zat pembakar dalam proses metabolisme. Kandungan oksigen dalam air yang ideal adalah antara 3 – 7 ppm
Semua DO terikat dengan Mn, sehingga konsentrasi MnO2 sebanding dengan konsentrasi O2. Demikian konsentrasi MnO2, yang digunakan untuk oksidasi sebanding dengan konsentrasi O2, konsentrasi iodide ditentukan dengan titrasi dan ini sebanding dengan konsentrasi O2 yang terlarut dalam air
DO, singkatan untuk bahasa Inggris Disolved Oxygen. Oksigen terlarut, yaitu jumlah oksigen yang terlarut dalam air (dalam /mg/L). Oksigen yang larut ini diperlukan untuk menjaga kelestarian kehidupan tumbuhan dan hewan dalam air. Oksigen terlarut ini juga diperlukan untuk menguraikan senyawa organik didalam air. Kehilangan oksigen karena proses biologis ini diganti dari melarutkan udara di dalam air dan dari proses fotosintesis tumbuhan air

KARBONDIOKSIDA (CO2)
Daur karbon dapat diketahui apabila kita mengetahui daur CO2, CO32- ataupun HCO3- . CO2 yang terdapat di atmosfer mengalami difusi dan agitasi kedalaman air. CO2 terlarut dalam air dibutuhkan oleh tanaman air berklorofil serta fitoplankton untuk fotosintesa. Kemudian semua komponen butik di alam apabila telah mati akan mengalami dekomposisi oleh decomposer (pengurai). Perairan yang diperuntukkan bagi kepentingan perikanan. Sebaiknya mengandung kadar karbondioksida bebas < 5 mg/L. Tapi sebagian besar organisme aquatic dapat bertahan hidup hingga CO2 bebas mencapai 60 mg/L
Karbondioksida, nama yang sekarang lebih umum digunakan untuk gas yang dulu disebut gas asam arang. Suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan lebih berat dari pada udara. Jikar bereaksi dengan air membentuk asam karbonat
Pada dasrnya, keberadan karbondioksida diperairan terdapat dalam bentuk gas karbondioksida bebas (CO2) Ion bikarbonat (HCO3-) Ion karbon tersebut berkaitan dengan nilai pH

ALKALINITAS
Total alkalinitas untuk perairan alami berkisar kurang dari 5 mg/L sampai lebih dari 500 mg/L. Perairan dengan total alkalinitas yan tinggi telah berkaitan dengan endapan batu kapur tanah. Nilai alkalinitas yang tinggi biasanya terdapat pada perairan daerah kerang dimana penguapan konsentrasi ion perairan lebih banyak terjadi dengan alkalinitas rendah ditemukan pada tanah berpasir dan tanah yang mengandung banyak bahan organik, sebagian perairan yang tercemar bahan organik akan memiliki kadar alkalinitas yang rendah
Basa umumnya rasanya seperti sabun. Suatu zat yang dapat mengubah lakmus merah menjadi biru, senyawa yang mengandung gugusan hirdroksil (OH) yang dalam larutan melepaskan ion H-

AMONIA NITROGEN
Amonia nitrat, NH4NO3, kristal berwarna putih mudah larut dalam air, mudah meletus. Digunakan sebagi pupuk dan bahan peledak
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa keseimbangan antara ammonium dan ammonia dipengaruhi oleh pH. Semakin tinggi nilai pH akan menyebabkan keseimbangan antara ammonium dengan amoniak, yang diketahui, bersifat toksik bagi organisme air
Kadar amonimu bebas yang tidak terionisasi (NH3) pada perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari 0,02 mg/L. Jika kadar ammonia bebas lebih dari 0,02 mg/L perairan bersifat toksik bagi beberapa jenis ikan. Beberapa organisme akuatik dapat memanfaatkan nitrogen dalam bentuk gas, akan tetapi sumber untama nitrogen diperairan tidak terdapat dalam tanah dan air, yang berasl dari dekomposisi bahan (tumbuhan dan biota akuatik yang mati) oleh mikroba dan jamur. Kadar ammonia pada perairan lamai biasanya kurang dari 0,1 mg/L

ORTOFOSFAT
Dalam kimia organik awalan orto digunakan bagi asam yang mengikat molekul air paling banyak, sedangkan awalan meta digunakan bagi asam yang mengikat air paling sedikit Contoh, H3PO4 (P2O53H2O) adalah asam ortofosfat
Otofosfat yang terlarut dengan mudah bersed ia bagi tanaman, tetapi ketersediaan bentuk-bentuk lain ditentukan dengan pasti. Konsentrasi fosfor dalam air sangat rendah. Konsentrasi otofosfat yang biasanya tidak lebih dari 5-20 mg/L dan ajrang melebihi 1000 mg/L. meskipun fosfor merupakan unsur minor dalam air, manfaat biologisnya dapat dipertimbangkan sebagai elemen yang seringkali mebahas produktifitas dan ekosistem air

TOM (Total Organik Matter)
zat organik yang terdapat di dalam air bias berasal dari “
a) Alam = minyak, tumbuh-tumbuhan, serat-serat minyak dan lemak hewan, alcohol, gula, pasti, sellulosa dan sebaginya.
b) Sintesa = berbagai persenyawaan dan buah-buahan yang dihasilkan dan proses-proses dalam pabrik
c) Fermentasi = alcohol, acetone, glycerol, antibiotic, asam-asam dan sejenisnya yang berasal dari kegiatan mikroorganisme dalam bahan-bahan organik.
Nutrisi organik (karbohidrat, protein, lemak dan vitamin) Beberapa digunakan jasad itu sendiri, jasad mati merupakan sumber nutrisi jasad heterotropik buangan berbentuk CO2, H2O, Alkohol, NH3 dan sebagainya. Beberapa digunakan sebagai sumber jasad heterotropik

NITRAT NITROGEN
Nitrat adalah produk akhir dari oksidasi amoniak. Nitrat ini merupakan substansi yang dapat ditoleransi oleh kebanyakan ikan, sehingga keberadaannya adapat diabaikan. Namun, bagi hewan avertebrata seperti seperti udang, nitrat ini tidak tertoleransi
Didalam erairan nitrogen berupa nitrogen anorganik dan organik. Nitrogen anorganik terdiri atas ammonia, ammonium, nitrat, dan melekul nitrogen, dalam bentuk gas. Bentuk-bentuk tersebut tmengalami transformasi sebagai bahan dan siklus nitrogen
N2 Atmosfer ± 78%. Dalam bentk gas N2 tidak dapat digunakan oleh organisme hidup. Akan tetapi dengan bantuan “Nitrogen fixing bacteria”, N2 dan NO3 dapat digunakan oleh organisme hidup
Asam nitrat, HNO3, zat cair tidak berbau atau sediit ke kuningan, berasap, uapnya menyesakkan, korosif. Warna kuning disebabkan oleh adanya gas nitrogen dioksida jika asam itu terkena cahaya

SALINITAS
Salinitas menggambarkan padatan total di dalam air, setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromide dan iodide digantikan oleh klorida dan semua bahan anorganik telah dioksidasi. Salinitas dinyatakan dalam satuan 9/kg atau promil (0/00). Nilai salinitas perairan tawar biasanya kurang dari 0,5 0/00, perairan payau antara 0,50/00 - 300/00, dan perairan laut 300/00 - 400/00. Pada perairan hipersaline, nilai salinitas dapat mencapai 400/00 - 800/00. Pada perairan pesisir, nilai salinitas sangat dipengaruhi oleh masuknya air tawar – disungai

siklus karbon

PENGERTIAN SIKLUS KARBON
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon diperlukan antara biosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang sama meskipun hingga kini masih belum diketahui)

Reservoir-reservoir adalah atmosfer biosfer teresterial (biasanya termasuk pula fresh water system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon), lautan (termasuk karbon organik terlarut dalam biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil)). Pergerakan tahunan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermacam-macam. Lautan mengandung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kola mini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer


Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer bumi adalah gas karbondioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar0,04% dlam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan), namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas arti fisial atau buatan). Gas-gas adalah gas rumah kaca yang kosentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global. Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara :
• Ketika matahari, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan cepat.
• Pada permukaan laut kea rah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya, CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut dan interior laut.
• Di laut bagian atas (upper ocean) pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa jenis organisme membentuk cangakang kabonat dan bagian tubuh lain yang keras. Proses ini menyebabkan aliran karbon ke bawah.
• Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik, karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut yang dimana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction)
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu :
• Melalui pernapasan oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi eksotermik dan penguraian glukosa di dalamnya menjadi karbondioksida dan air.
• Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan.
• Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbondioksida.
• Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbondioksida terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
• Erupsi vulkanik akan melepaskan gas ke atmosfer

SIKLUS KARBON DALAM HUBUNGAN DENGAN PRODUSEN DAN KONSUMEN PERAIRAN
Karbon di perairan dalam bentuk karbondioksida. Selain diperlukan produsen untuk fotosintesis(menghasilkan O2 dan karbohidrat), ia juga berperan dalam beberapa hal di laut, yaitu:
1. Pembentukan cangkang dari berbagai jenis hewan laut
2. Mengatur pH di laut.
3. Membantu dalam pembentukan batu keras.
Autotrof adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya sendiri dengan menggunakan karbondioksida yang berasal dari udara dan air di sekitar tempat mereka hidup. Hamper sebagian besar autotrof menggunakan air laut, matahari untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Autotrof yang terpenting dalam siklus karbon adalah pohon-pohonan dan di perairan adalah photoplankton

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN SIKLUS KARBON
Faktor-faktor yang menyebabkan siklus karbon adalah :
1. Pembakaran bahan fosil meningkatkan konsentrasi CO2 di bumi sehingga melampaui tingkat-tingkat alamiah biarpun tidak beracun seperti halnya CO tetapi CO2 dapat berakibat naiknya suhu bumi. Pembakaran lahan fosil seperti batubara dan inyak bumi banyak memberikan CO2 ke udara.
2. Sebaliknya hutan dan lingkungan hijau makin berkurang akibat pembangunan jalan dan bangunan. Kemampuan fotosintesis yang mengurangi kadar CO2 udara akan menurun. Akibatnya daur (siklus) karbon akan terganggu. Sifat hutan yang ada akan berpengaruh pada kondisi udara di hari depan. Peningkatan jumlah CO2 dan mendorong pertumbuhan tanaman lebih cepat, dimana kenaikan fotosintesi akan mengurangi jumlah CO2 di udara

morfologi dan fisiologi ikan nila dan tikus

Ikan Nila
Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika pada tahun 1969 dna kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar dan dibeberapa waduk di Indonesia. Nama ilmiah pada ikan Nila adalah Oreochromis Niliticus, dan di dalam Bahasa Inggris ikan ini dikenal dengan sebutan Nile Tilapia. Keramba jala apung untuk memelihara ikan Nila di Ranu Pakis, Klakah, Lumajang. Ikan pemeliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm. Sirip punggung (dorsal) dengan 16-17 (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 8-11 cm jari-jari
Ikan Nila termasuk kelompok ikan tilapial (Trewavas, 1982). Dalam penelitian ini digunakan ikan nila hitam varietas GIFT (Genetic Improvements for Farmers Tilapia) ikan nila ini banyak dibudidayakan di berbagai daerah, selain itu mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik diberbagai jenis air, contohnya hidup di air tawar, air payau, dan air laut. Ikan ini juga tahan terhadap perubahan lingkungan, bersifat omnivora dan mampu mencerna makanan secara efisien. Pertumbuhannya cepat dan tahan terhadap serangan penyakit. Ikan ini memiliki kebiasaan yang unik setelah memijah

Klasifikasi Ikan Nila


Klasifikasi ikan Nila adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleosin
Ordo : Percormorphii
Sub Ordo : Percoidae
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis Niloticus
Common Name : Nile Tilapia
Local Name : Nila


Morfologi dan Anantomi

Morfologi
Morfologi ikan nila yaitu memiliki bentuk tubuh yang pipih ke arah bertikal (kompres) dengan profil empat persegi panjang ke arah antero posterior. Posisi mulut terletak di ujung hidung (terminal) dan dapat disembuhkan. Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis vertikal dan pada sirip punggungnya garis tersebut kelihatan condong letaknya. Ciri khas ikan nila adalah garis-garis vertikal berwarna hitam pada sirip ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal (ekor) dengan bentuk membuat terdapat warna kemerahan dan bisa digunakan sebagai indikasi kematangan gonad. Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe ctenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras, begitu pun bagian analnya. Dengan posisi sirip anal di belakang sirip dada (abdorminal)
Ikan nila memiliki tulang kartilago kranium sempurna, organ pembau dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Eksoskleton Ostracodermi mempunyai kesamaan dengan dentin pada kulit. Elasmobrachii yang merupakan mantel keras seperti email pada gigi vertebrata. Di bawah lapisan tersebut terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi terdapat tulang padat. Tulang palato-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah

Anatomi
Organ-organ internal ikan adalah jantung, alat-alat pencerna, gonad, kandung kemih, dan ginjal. Alat pencernanya terdiri atas aesopaghus, perut besar, usus halus, pankreas, dan hati. Organ-organ tersebut biasanya diselubungi oleh jaringan pengikat yang halus dan lunak yang disebut peritoneum. Peritoneum merupakan selaput (membran) yang tipis berwarna hitam yang biasanya dibuang jika ikan sedang disiangi
Bentuk badan ikan nila adalah pipih kesamping memanjang. Mempunyai garis vertikal 9-11 buah, garis-garis pada sirip ekor berwarna hitam sejumlah 6-12 buah. Pada sirip punggung terdapat garis-garis miring. Linea literalisnya terputus jadi dua bagian dan dilanjutnya dengan garis yang terletak di bawah. Letak linea literalis memanjang di atas sirip dada. Jumlah sisik pada garis rusuk 39 buah. Tipe sisik ctenoid. Bentuk sirip ekor perpinggiran tegak

Sistem Pencernaan
Kanal alimentari memanjang dari rongga mulut sampai tenggorokan melalui oesophagus, perut besar, usus halus, dan berakhir pada anus. Dinding oesophagus perut besar dan usus halus dibentuk oleh benang-benang otot yang halus yang merupakan jaringan pengikat yang lentur. Bagian dalam perut besar dan usus halus terdapat halus terdapat selaput sepalut yang mengandung kelenjar-kelenjar keal yang mengeluarkan cairan pencerna. Kelenjar-kelenjar pada perut besar mengeluarkan cairan yang bersifat asam, yang banyak mengandung pepsin dan asam klorida. Sementara kelenjar yang terdapat pada usus halus mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang benyak mengandung enterokinase yaitu sejenis enzim. Pada bagian luar usus halus tersimpan enzim-enzim yang berasal dari hati yang yaitu tripsin dan yang berasal dari pankreas yaitu lipase, dan di samping itu juga tersimpan enzim amilase. Pada beberapa ikan tidak dijumpai adanya perut besar, sehingga fungsinya digantikan usus halusnya, misal pada ikan karper
Sistem pencernaan pada vertebrata termasuk ikan teridiri atas dua bagian besar yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencarnaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, faring, esofagus hanya pendek, lambung, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan umumnya berupa kelenjar mukosa, hati, dan pankreas. Oleh sebab itu ikan hidup di air maka tidak memerlukan banyak kelenjar mulut untuk membasahi makanannya, namun masih ada beberapa kelenjar mukosa. Esofagus ikan biasanya sangat pendek

Sistem Ekskresi
Tubuh ikan air tawar lebih hipertonis dari lingkungannya sehingga air banyak yang masuk lewat permukaan tubuhnya, akibatnya ikan ini sedikit minum air. Dan urin yang dihasilkan banyak dan encer. Untuk mendapatkan air dan garam dari makanan, air masuk secara osmosis lewat permukaan tubuhnya
Konsentrasi larutan dalam tubuh lebih besar dengan yang ada di lingkungan supaya mencegah masuknya air dan kehilangan garam agar tidak minum, kulit diliputi mucus, osmosis melalui insang, produksi urin encer, pompa garam melalui sel-sel khusus pada insang

Sistem Reproduksi
Pada ikan betina mempunyai indung telur sedangkan ikan jantan mempunyai testis. Baik indung telur maupun testis ikan semuanya terletak pada rongga perut di sebelah kandung kemih dam kanal alimentari. Keadaan gonad ikan sangat menentukan kedewasaan ikan. Kedewasaan ikan meningkat dengan makin meningkatnya fungsi gonad
Ikan Nila umumnya mempunyai sepasang gonad, terletak pada bagian posterior rongga perut di sebelah bawah ginjal. Pada saat ikan nila bertelur dan sperma dikeluarkan oleh ikan jantan, pada saat itu pula terjadilah fertilasi di luar tubuh induknya (eksternal) yaitu di dalam air tempat dimana ikan itu berada, kemudian mengerami telur di dalam mulutnya antara 4-5 hari dan telur tersebut menetas 3-4 hari. Telur ikan yang dibuahi dan menetas dinamakan larva. Larva tersebut mempunyai kuning telur yang masih menempel pada tubuhnya digunakan sebagai cadangan makanan untuk awal kehidupannya

Jenis, Bagian dan Fungsi Sisik
Sisik ikan terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar tipis merupakan epidermis dibentuk oleh sel-sel epithelial. Pada epidermis diketemukan kelenjar-kelenjar yang dapat mengeluarkan lendir. Lapisan di bawahnya adalah dermis, kutin, dan klorium. Sisik ikan terbentuk dari lempeng-lempeng tulang rawan yang lentur dan saling tumpang tindih. Ada empat jenis tipe sisik, yaitu plakoid, ganoid, sikloid, dan stenoid. Sisik ganoid berbentuk rhombis, pada permukaannya terdapat lapisan dentin yang disebut ganoin.
Ada beberapa lapisan denti yang dikenal, yaitu:
1. Sisik kosmoid merupakan sisik ikan ada bangsa Crossopterygi yang telah punah
2. Sisik ganoid
3. Sisik Planoid
4. Sisik Leptoid
Bentuk badan ikan nila adalah pipih kesamping memanjang. Mempunyai garis vertikal 5-11 buah, garis-garis pada sirip ekor berwarna hitam sejumlah 6-12 buah. Pada sirip punggung terdapat garis-garis miring. Linea literalisnya terputus jadi dua bagian dan dilanjutnya dengan garis yang terletak dibawahnya. Letak linea literalis memanjang di atas sirip dada. Jumlah sisik pada garis rusuk 5 buah. Tipe sisik adalah etenoid. Bentuk ekor berpinggiran tegak

2.Tikus

Klasifiksi Tikus

Klasifikasi ilmiah tikus adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Malalia
Ordo : Rodentia
Sub Famili : Muroidea
Famili : Muridae Linnaeus
Common Name : Mus Musculus

Morfologi dan Anatomi
Morfologi pada tikus adalah kepala, badan, dan ekor terlihat jels. Tubuhnya tertutup rambut, tetapi ekornya bersisik dan kadang-kadang berambut. Binatang ini mempunyai sepasang daun telinga, mata, bibir kecil, dan lentur. Di sekitar hidung terdapat misae. Badan tikus berukuran kecil (600mm), sehingga binatang ini sering disebut sebagai mamalia kecil. Berdasarkan ukuran badannya, dikenal tikus besar atau sedang, dan kecil

Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada vertebrata termasuk ikan terdiri atas dua bagian besar yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, faring, esofagus hanya pendek, lambung, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan umumnya berupa kelenjar mukosa, hati, dan pankreas. Gigi sudah berkembang baik yang membuatnya ditakuti organisme lain. Bentuk gigi ikan pari dan chimaera, seperti lempengan berbentuk kerucut yang berguna untuk menghancurkan mollusca dan organisme bercangkang yang hidup di dasar laut. Lempengan analog juga ditemukan pada dipnoi. Letak gigi pada ikan yang lebih maju agak ke arah palatum dan ke arah faring
Bila ditinjau secara umum sistem pencernaan pada hewan-hewan vertebrata dibangun oleh pembuluh-pembuluh yang sifatnya sangat muskuler, yang dimulai dari bagian mulut sampai ke anus. Adapun organ-organnya adalah rongga mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan illeum, usus kasar yang terdiri dari kolon dan rektum, serta usus buntu yang pertumbuhannya rudimen pada sebagian hewan tetapi pada hewan-hewan tertentu seperti pada bangsa aves, pada bagian kerongkongnya terjadi pelebaran menjadi tembolok atau disebut ingler usus yang berfungsi untuk menyimpan makanan sementara

Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada vertebrata lainnya melibatkan organ paru-paru, kulit, ginjal, dan hati.
1. Ginjal
Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, misalnya amonia.
2. Paru-paru (pulmo)
fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Akan tetapi, karena mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme. Karbondioksida dan air hasil metabolisme di jaringan diangkat oleh darah lewat vena untuk dibawab ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-paru untuk berdisfusi di alveolus.
3. Hati (hepar)
Hati disebut juga sebagai alat ekskresi disamping sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan.
4. Kulit (cutis)
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mengandung kelenjar keringan yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh sisa metabolisme.

Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi jantan adalah sebagai berikut:
 Bagian luar
1) Penis, gland penis, dan saluran genital
2) Skrotum yang didalamnya terdapat testis.
 Bagian dalam
1) Testis : didalamya terdapat saluran halus tubulus semuniferus tempat spermatogenesis berlangsung
2) Saluran reproduksi:
­ Epididimis
­ Vase diferensia bermuara di dalam uretra
­ Uretra
­ Kelenjar Assesorius
Sistem reproduksi betina adalah sebagai berikut:
 Bagian luar
1) Lubang vagina
2) Klitoris merupakan muara saluran kemih
3) Bibir
 Bagian dalam
1) Duarium
2) Saluran reproduksi
­ Oviduk: berliku-liku terdapat dekat ovari
­ Uterus : berbentuk sepasang tabung lurus bertemu pada salah satu ujungnya.
3) Kelenjar Assesorius
­ Kelenjar bertholin: terletak ke arah dalam vagina
­ Kelenjar klitoris

mikroorganisme, sterilisasi, media

PENGERTIAN MIKROORGANISME
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil (biasanya kurang dari 1 mm) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan
Bentuk kehidupan yang kecil disebut mikroorganisme, missal : bakteri, protozoa, virus, khamir, dan jamur, protozoa, beberapa ganggang
Mikroorganisme adalah organisme berukuran renik
Mikroorganisme adalah pada dimensi yang hanya bisa dilihat secara mikroskopis

MACAM-MACAM MIKROORGANISME DI LINGKUNGAN
mikroorganisme terdiri dari:
 Bakteri
Bakteri banyak terdapat pada unit pengolahan biologi dengan biofilter dan pada Lumpur aktif,bakteri berfungsi untuk mendegradasi zat organic.
 Jamur
Jamur lebih banyak terdapat pada biofilter daripada lumpur aktif.Jamur muncul pada kondisi pH rendah.
 Alga
Alga biasanya terdapat pada permukaan biofilter dengan syarat terdapat makanan cukup.
 Protozoa
Protozoa lebih banyak terdapat pada biofilter. Pada unit pengolahan Lumpur aktif kehadiran protozoa sangat dipengaruhi oleh karakteristik air limbah yang akan diolah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
 Faktor Intrinsik
Faktor intrinsic meliputi pH(ukuran keasaman), aktivitas air (aw), bahan anti mikroba, dan struktur bahan makanan.
 Ukuran keasaman atau pH adalah log 10 konsentrasi hydrogen.Lazimnya bakteri tumbuh pada pH sekitar netral(6,5-7) sedangkan kapang dan ragi pada pH 4,0-6,5.
 Aktivitas air(aw) adalah perbandingan antara tekanan uap larutan dengan tekanan uap air solven murni pada temperatur yang sama(aw=p/po).
 Beberapa unsure dalam bahan makanan mempunyai sifat anti mikroba.Susu sapi mengandung laktoferin, konglutinin, lisozim, laktenin, dan system laktoperoksidae. Bahan anti mikroba dalam telur adalah lisozim, konalbumin, ovemukoid, dan avidin.
 Struktur bahan makanan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme misalnya lemak karkas,dan kulit pada karkas unggas dan karkas babi dapat melindungi daging dari kontaminasi mikroorganisme.
 Faktor Ekstrinsik
Faktor Ekstrinsik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme adalah suhu penyimpanan dan faktor luar lainnya yang pada prinsipnya berhubungan dengan pengaruh atmosferik seperti kelembaban,tekanan gas/keberadaan gas,juga cahaya dan pengaruh sinar ultraviolet.
 Berdasarkan suhu optimumnya,mikroorgsnisme dibagi menjadi psikrofil dengan suhu optimum kurang dari +20oC,mesofil(+20oC s/d +40oC) dan termofil (lebih dari +40oC). Pada suhu minimum terjadi perubahan membran sel sehingga tidak terjadi transport zat hara. Sebaliknya pada suhu maksimum terjadi denaturasi enzim, kerusakan protein, lipida pada membran sel yang menyebabkan lisisnya mikroorganisme.
 Kelembaban lingkungan penting bagi aw bahan makanan dan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan bahan makanan.Ruang penyimpanan yang memiliki Rh rendah akan menyebabkan bahan makanan yang tidak dikemas mengalami kekeringan pada permukaannya dan dengan demikian mengubah nilai aktivitas airnya.
 Penyimpanan bahan makanan diruang terbuka meningkatkan kadar CO2 sampai 10% yang dapat dicapai dengan menambahkan es kering(CO2) padat.Penghambatan oleh CO2 meningkat sejalan dengan menurunnya suhu karena solubilitas CO2 meningkat pada suhu rendah.
 Adanya cahaya dan sinar ultraviolet dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dan kerusakan toxin yang dihasilkannya,misalnya pada Aspergillus ochraceus.
 Faktor Proses
Semua proses teknologi pengolahan bahan makanan mengubah lingkungan mikro bahan makanan tersebut. Proses tersebut dapat berupa pemanasan, pengeringan, modifikasi pH,penggaraman,curing,pengasapan,iradiasi,tekanan tinggi,pemakaian medan listrik,dan pemberian bahan imbuhan pangan.
 Faktor Implisit
Faktor lain yang berperan adalah faktor implisit yaitu adanya sinergisme atau antagonisme diantara mikroorganisme yang ada dalam “lingkungan” baham makanan.Interaksi antar mikroorganisme untuk memperoleh ruang dan nutrien dapat saling mendukung maupun saling menghambat.


PENGERTIAN STERILISASI
Sterilisasi adalah perlakuan untuk meniadakan kesanggupan berkembangbiak pada hewan atau manusia dengan menghilangkan alat kelamin atau menghambat fungsinya.
Sterilisasi adalah mematikan semua bentuk kehidupan pada daerah tertentu
Sterilisasi adalah proses untuk membuat keadaan menjadi steril:mematikan semua bentuk kehidupan
Sterilisasi adalah proses membuat steril;mematikan semua bentuk kehidupan

PENGERTIAN MEDIA+PCA
Media adalah bahan untuk kultur bakteri,sel atau jaringan
Media adalah zat hara yang mengandung protein,karbohidrat,garam,air dan lain-lain,baik berupa cairan maupun yang dipadatkan dengan penambahan gelatin atau agar-agar untuk menumbuhkan bakteri,sel,kalus,atau jaringan tumbuhan
Pada praktisnya,semua media tersebut secara komersial dalam bentuk bubuk seperti PCA(Plate Count Agar)
PCA adalah media kultur mikroba dalam bentuk padat,misalnya agar
PCA adalah media untuk menumbuhkan bakteri dalam sampel dengan menghitung unit koloni pada media kultur padat

CARA PERHIRTUNGAN BAKTERI
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur atau menghitung jumlah jasad renik, yaitu : perhitungan massa sel secara langsung (cara volumetrik, cara gravimetrik, turbidimetri atau kekeruhan).
Metode volumetrik dan gravimetrik, pengukuran volume dan berat sel dilakukan terlebih dahulu dengan menyaring mikroorganisme tersebut. Oleh karena itu, bila substrat tempat tumbuhnya banyak mengandung padatan,

jembatan wheatstone

Pengertian Arus
Kuat arus listrik yaitu banyaknya muatan positif yang berpindah pada satuan waktu. Tiga hal penting tentang arus listrik :
• Arah arus listrik mengikuti pergerakan muatan positif.
• Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
• Arah arus listrik berlawanan dengan elektron.
Satuan waktu, dibagi dengan muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.


I = Kuat Arus
Q = Banyaknya muatan listrik
T = Waktu (Sekon)
Pada zaman dahulu, arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita tahu bahwa arus listrik yang dihasilkan itu dari aliran elektron yang bermuatan negatif kearah yang sebaliknya.
Arus listrik yaitu aturan partikel-partikel yang bermuatan listrik. Syarat-syarat arus listrik adalah adanya beda potensial antara dua kutub pada rangkaian tertutup

Pengertian Power Supply
Uninterrutible Power Supply disingkat dengan UPS adalah alat yang menyediakan atau mengalirkan listrik secara terus menerus dan tidak terputus pada computer. Alat ini tersambung pada outlet listrik dan dihubungkan dengan computer.
Power adalah sumber daya, pembangkit daya, biasanya diartikan sebagai sumber listrik, kekuasaan pangkat daya dan kuasa.
Power konektor adalah pin yang menyambungkan motherboard dengan power supply pada casing computer,
Supply Change Management disingkat SCM. Solusi untuk menekan biaya inventori, mengefisienkan system operasional perusahaan.
High Power Amplifier adalah alat penguat daya atau sinyal berkualitas tinggi.

Pengertian Hukum Ohm
Didalam logam pada keadaan suhu tetap, rapat arus I berbanding lurus dengan medan listrik. Hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan disebut “Hukum Ohm”. Ditemukan oleh George Simon Ohm dan dipublikasikan pada sebuah paper pada tahun 1827. the galvanic Circuit Investigated Mathematically, prinsip ohm adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, Ohm menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana hubungan antar tegangan, arus dan hambatan yang salaing berhubungan.
Hukum Ohm :

- Tegangan dinyatakan dengan nilai volt, disimbolkan E dan V.
- Arus dinyatakan dengan Ampere, disimbolkan I
- Hambatan dinyatakan dengan Ohm, disimbolkan R.


Jika luas penampang A yang diperhatikan cukup kecil dan tegak lurus kearah J (misalnya panjang konduktor besar sekali dibanding dengan luas penampangnya), maka J dapat dianggap sama pada seluruh bagian penampang hingga I = J . A maka untuk beda potensial berlaku ΔV = ∫E . dl dan juga integrasi diambil sepanjang suatu garis gaya ΔV = ∫E . dl
Terlihat bahwa faKtor yang berupa integrasi hanya tergantung dari konduktornya dan merupakan sifat khusus konduktornya dan biasa disebut sebagai tahanan (R) atau resistansinya. Dapat dituliskan V = I . R



Pengertian Hukum Kirchoff
Hukum kirchoff terbagi menjadi dua, yaitu:
Hukum Kirchoff I
Dipertengahan abad 19, Gustav Robert Kichoff (1824-1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian dikenal dengan hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff berbunyi “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan.”


Jumlah I masuk = I keluar

Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II berbunyi, “Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol …”
Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak adanya energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam arti semua energi bisa digunakan atau diserap.


Pengertian Hambatan Jenis
Resistor merupakan penghantar yang bentuknya mudah dicirikan, terutama oleh hambatannya yang disebut penghambat / resistor. Biasanya, dilambangkan dengan . Penghambat dapat dihubungkan antara satu dengan yang lain membentuk jaringan hambatan.


Pengertian Galvanometer
Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk deteksi dan pengukuran arus. Kebanyakan alat itu kerjanya tergantung pada momen yang berlaku pada kumparan di dalam medan magnet.
Bentuk mula-mula dari galvanometer adalah seperti alat yang dipakai Oersted yaitu jarum kompas yang diletakkan dibawah kawat yang dialiri arus yang akan diukur. Kawat dan jarum diantara keduanya mengarah utara-selatan apabila tidak ada arus di dalam kawat. Kepekaan galvanometer semacam ini bertambah apabila kawat itu dililitkan menjadi kumparan dalam bidang vertical dengan jarum kompas ditengahnya. Dan instrument semacam ini dibuat oleh Lord Kelvin pada tahun 1890, yang tingkat kepekaanya jarang sekali dilampaui oleh alat-alat yang ada pada waktu ini.





Pengertian Jembatan Wheatstone
Jembatan wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui harganya (besarnya). Kegunaan dari jembatan wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang mengalir pada galvanometer sama dengan nol (karena potensial ujung-ujungnya sama besar). Sehingga dapat dirumuskan dengan perkalian silang . Cara kerja dari jembatan wheatstone adalah sirkuit listrik empat tahanan dan sumber tegangan yang dihubungkan melalui dua titik diagonal dan pada kedua titik diagonal yang lain dimana galvanometer ditempatkan seperti yang diperlihatkan pada jembatan wheatstone.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan besarnya suatu hambatan dengan menggunakan metode jembatan wheatstone dimana prinsip dari metode ini adalah berdasarkan hukum ohm dan menentukan harga tahanan sebagai fungsi dari perubahan suhu.

16 Rahasia Kecil di Balik Ciuman

1. Berciuman menggerakkan 29 otot wajah, dengan kata lain, dengan berciuman, anda akan lebih muda, karena mencegah kerutan di wajah!

2. Pasangan yang berciuman saling menukarkan zat seperti lemak, mineral, dan protein pada saat berciuman. Hal ini akan mendorong pembuatan antibodi, yang akan digunakan untuk melawan berbagai macam penyakit. Jadi berciuman itu ekstra sehat!

3. 66 persen pasangan menutup mata saat berciuman, sedangkan sisanya sangat menikmati bagaimana emosi menjalari wajah pasangan mereka.

4. Menurut statistik Amerika, seorang wanita akan mencium setidaknya 80 orang laki laki sebelum akhirnya menikah

5. Ciuman romantis akan membakar 2-3 kalori, sementara French Kiss akan membuang 5 kalori, dengan kata lain, semakin sering anda berciuman, semakin banyak kalori anda terbakar.

6. Sensitifitas bibir 200 kali lebih tinggi daripada jari anda!

7. Para pria yang mencium istrinya sebelum berangkat kerja, akan memiliki usia 5 tahun lebih lama, sedangkan pria yang hanya menutup pintu ternyata lebih cenderung terlibat masalah kecelakaan di jalan.

8. Berciuman penuh gairah selama 90 detik akan mengangkat tekanan darah dan meningkatkan detak jantung. Hal ini juga akan meningkatkan level hormon dalam darah, jadi akan menambah usia 1 menit! Mau panjang umur? Sering-sering berciuman ya!

9. French Kiss adalah tipe ciuman yang disebut sebagai 'jembatan jiwa', dalam ciuman tipe ini, bukan hanya bibir yang bergerak, tapi lidah juga lho!

10. Pada saat orang eskimo saling bertemu, mereka tidak hanya sekedar menggesekkan hidung. Pada saat hidung bertemu, bibir juga terbuka. Pada saat ini mereka akan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya kuat-kuat. Dengan cara ini mereka akan menikmati aroma tubuh masing-masing pasangan.

11. PDA (Public Display of Affection), termasuk berciuman, biasanya kurang diterima di Jepang, Taiwan, Cina dan Korea (juga di negara kita kan). Di Jepang, sebelum berciuman, mereka harus menjaga jarak, saling membungkuk, barulah kemudian berciuman di bibir selama sedetik!

12. Tubuh mereka yang berciuman akan memproduksi suatu zat yang memiliki kekuatan 200 kali lipat morfin. Oleh karena inilah, mereka yang berciuman seringkali merasa kebahagiaan dan kegembiraan yang luar biasa.

13. Berciuman bikin anda rileks dan mengurangi stress! Anda stress? Cium dong rekan kerja Anda! :)

14. Sepanjang hidupnya, manusia rata-rata menghabiskan waktu selama dua minggu untuk berciuman

15. Ciuman selama satu menit akan menghabiskan 26 kalori dalam tubuh anda!

16. 50% orang di dunia ini, pertama kali merasakan ciuman penuh cinta di bawah 14 tahun! (pravda/ari)